Fakta Baru Temuan Mayat Ibu dan Anak Membusuk di Kamar Mandi di Depok
Beritadata.com, Depok – Warga Perumahan Cinere Indah Depok dihebohkan dengan penemuan mayat ibu dan anak yang sudah menjadi tulang belulang di kamar mandi rumah mewah mereka pada Kamis 7 September 2023 lalu.
Kedua mayat tereut diketahui merupakan jasad pria berusia 38 tahun bernama David Ariyanto beserta ibunya Grace Arijani Harahapan yang berusia 65 tahun.
Polisi pun menemukan berbagai kejanggalan dari kasus tersebut sehingga dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Dari proses penyelidikan tersebut, polisi pun menemukan beberapa fakta baru dan mengungkapnye ke publik.
1. David Terindikasi Alami Skizoid dan Depresi
Ketua Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Nathanael Elnadus J Sumampouw mengatakan jika David Arianto Wibowo terindikasi memiliki kepribadian Skizoid.
“Kami menemukan ada indikasi yang kuat ciri kepribadian Skizoid yang indikatornya adalah tertutup, menyendiri, adanya kecemasan sosial, ada kesepian, ada pasif dalam mengarahkan diri di lingkungan sosialnya,” ujar Nathanael.
Nathanael juga menyampaikan bahwa hasil analisis yang ia lakukan bersama timnya menemukan adanya frustrasi dalam diri David. Bahkan David disebut menyadari jika ia memiliki masalah kesehatan mental dalam keluarga.
“Kami juga melihat, menemukan adanya frustrasi dalam kehidupan yang ini berkembang menjadi depresi, dan yang bersangkutan juga menyadari ada masalah atau isu kesehatan mental dalam keluarganya, baik dirinya maupun ibunya,” lanjut Nathanael.
“Dan kemudian ditemukan adanya pandangan skeptik terhadap kehidupan, yang mengarahkan pada, kami menemukan adanya indikasi, ide terkait dengan bunuh diri pada saudara ini,”.
“Dan kami juga menemukan bahwa anak ini patuh kepada orang tuanya, mengikuti anjuran orang tuanya, namun kemudian di situasi terakhir kehidupannya, dalam kondisi depresif dan ini kami menemukan indikator dari catatan-catatan yang dibuatnya, salah satunya yang kuat adalah tulisan yang diketiknya melalui laptopnya yang menunjukkan terkait dengan ajakan untuk mengakhiri hidup,” ujar Nathanael.
2. Sering Habiskan Waktu di Ruang Digital
Nathanael juga mengatakan bahwa David lebih banyak menyendiri dan menghabiskan waktunya di ruang digital.
“Dia banyak menghabiskan waktu di dunia digitalnya, bahkan bisa dikatakan hampir 24 jamnya di dunia digital,” ujar Nathanael Elnadus
Melalui penyelidikan dari laptop korban dengan situs yang diaksesnya, perilaku korban dari lagu ataupun cuplikan film yang didengar dan ditonton, diketahui jika David juga menaruh minat pada budaya Jepang.
“Di laptopnya jadi kami temukan juga apa situs-situs yang diakses oleh yang bersangkutan, bagaimana perilakunya yang bersangkutan secara secara virtual, apa lagu-lagu yang didengarkan, apa cuplikan-cuplikan film yang ditonton dan sebagainya,”
“Kami temukan bahwa anak memiliki minat yang dalam terhadap Jepang, dari buku-buku bacaannya, komiknya, tontonannya, lagu-lagunya dan sebagainya,” ujarnya.
Selain itu, koleksi-koleksi yang dimiliki David juga didominasi dengan nuansa depresi yang mengarah ke kematian.
“Dari koleksi-koleksi tersebut didapatkan nuansa depresi yang kemudian memang ditemukan ada tema-tema yang mengarahkan kepada kematian,” ucapnya.
3. Metode Bunuh Diri dari Jepang
Polisi juga mengungkap metode bunuh diri ibu-anak tersebut mirip dengan metode yang ada di Jepang.
Dugaan tersebut diperkuat dengan temuan barang bukti di dalam rumah mereka serta kepribadian dari David yang tertarik dengan hal-hal bernuansa Jepang.
“Kamis sempat berdiskusi dengan tim psikologi forensik ternyata metode bunuh diri ini juga pernah ditemukan di Jepang, di mana yang bersangkutan juga sering menggunakan internet yang identik dengan negara Jepang,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi.
Referensi : PMJNews
Apa Reaksi Kamu?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow