Bermula dari Perselisihan Gandum, Polandia Hentikan Pasokan Senjata ke Ukraina
Beritadata.com, Polandia - Salah satu sekutu Ukraina, Polandia kini diketahui telah berhenti melakukan pengiriman pasokan senjata ke Ukraina. Hal ini bermula karena perselisihan antara Polandia dan Ukraina terkait impor gandum yang makin meningkat.
1. Perselisihan Polandia – Ukraina Terkait Impor Gandum
Persoalan impor gandum antara Polandia dan Ukraina sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Pelarangan Polandia terhadap impor gandum Ukraina ini beralasan untuk melindungi kepentingan petani.
Saat ini,jalur pelayaran laut hitam telah tertutup akibat invasi Rusia ke Ukraina. Kondisi tersebut membuat Uni Eropa menjadi jalur transit untuk ekspor biji-bijian Ukraina.
Oleh sebab itu, Uni Eropa kini membatasi impor ke Bulgaria, Hongaria, Polandia, Romania dan Slovakia sejak Mei lalu. Hal ini bertujuan untuk melindungi petani di negara-negara yang mengeluh atas penurunan harga di pasar lokal akibat impor.
2. Polandia Mulanya Merupakan Pemasok Senjata Setia untuk Ukraina
Polandia diketahui merupakan salah satu negara yang menjadi pemasok senjata untuk Ukraina. Polandia juga mendukung invasi penuh Ukraina sejak Februari tahun 2022 lalu. Namun kini, Polandia tak lagi menjadi pemasok senjata untuk Ukraina.
“Kami tidak lagi mentransfer senjata ke Ukraina karena kami sekarang mempersenjatai Polandia dengan senjata yang lebih modern,” ujar Mateusz Morawiecki, Perdana Menteri Polandia
Menteri Kekayaan Negara Polandia, Jacek Sasin pun menanggapi pernyataan dari PM Polandia tersebut.
“Saat ini seperti yang dikatakan perdana menteri, kita akan lihat di masa depan,” tutur Jacek Sasin.
Meski begitu, Sasin menegaskan bahwa perselisihan yang terjadi mengenai impor gandum antara Polandia dan Ukrainan tidak akan membuat Polandia berhenti mendukung Ukraina dalam melawan Rusia. Hanya saja Sasin mengatakan sekarang Polandia saat ini lebih mengutamakan negara mereka sendiri.
“Dalam hal ini, kepentingan Polandia adalah yang utama, kami tidak bisa melucuti senjata tentara Polandia, kami tidak bisa menghilangkan senjata yang diperlukan untuk keamanan kami,” lanjut Sasin.
Tak hanya itu, keputusan Polandia ini juga terjadi sehubungan dengan Polandia yang hendak bersiap-siap untuk agenda pemilihan parlemen pada Oktober mendatang.
Pemilihan parlemen tersebut tentunya membuat pemerintah di Polandia tengah menghadapi tekanan dan kritik mengenai kelanjutan dukungan finansial untuk Ukraina.
Namun, Polandia menegaskan bahwa mereka tetap akan mengirimkan pasokan senjata dan amunisi ke Ukraina seperti yang telah disepakati sebelumnya.
3. Pembelaan Pejabat Polandia
Salah satu pejabat Polandia memberi pernyataan pembelaannya dengan mengatakan bahwa Polandia telah menjadi negara tercepat dalam mengirimkan bantuan ke Kyiv, Ibu Kota dari Ukraina.
“Saya memahami bahwa ada perdebatan sengit yang sedang berlangsung, tetapi kita perlu melihat gambaran yang lebih besar mengenai peran sentral Polandia dalam membantu Ukraina melawan invasi Rusia,” ujar pejabat Polandia tersebut.
Pada Rabu pekan lalu, Polandia juga telah memanggil duta besar Kyiv. Pemanggilan tersebut berkaitan dengan pernyataan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy di Majelis Umum PBB.
Kala itu, Zelenskyy membahas ekspor biji-bijian di Majelis Umum PBB serta mengeluarkan pernyataan bahwa beberapa negara hanya berpura-pura setia kawan pada Ukraina. Pernyataan tersebut pun ditampik oleh Polandia.
Pasalnya, sejak awal Polandia sudah membantu Ukraina dengan pasokan peralatan militer seperti MiG-29 hingga tank Leopard.
Selain itu, Polandia sendiri merupakan salah satu negara anggota NATO pertama yang menjanjikan jet tempur kepada Ukraina pada Maret 2023 lalu. Bahkan, Polandia juga menjadi negara yang menampung lebih dari satu juta pengungsi yang berasal dari Ukraina.
Referensi : The Guardian, Reuters
Apa Reaksi Kamu?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow