Program Makan Siang Gratis Diubah Jadi Makan Bergizi Gratis

Prabowo Subianto, presiden RI terpilih untuk periode 2024-2029 mengubah nama salah satu program unggulannya, yakni Makan Siang Gratis menjadi Makan Bergizi Gratis. Dalam keterangannya, Prabowo menyebut ada sedikit permasalahan dalam penamaan program itu, sehingga mengharuskan dirinya untuk melakukan koreksi.

“Saya ingin koreksi sedikit. Jadi setelah kita pelajari, ternyata istilah yang lebih tepat itu Makan Bergizi Gratis untuk anak-anak. Itu lengkapnya ya. Sebab kalau anak SD umpamanya mereka masuk pagi, kalau kemudian nunggu makan siang itu kan lama ya. Jadi harus makan pagi, benar tidak?” terang Prabowo dalam siaran Youtube TV One News.

Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menjelaskan jika tim internal sebelumnya melakukan pengkajian untuk membahas mengenai penamaan program Makan Siang Gratis, yang pada akhirnya diubah tersebut. Dirinya mengatakan jika pengubahan nama itu, supaya waktu pemberian bisa dilakukan secara lebih fleksibel.

“Memang terus dikaji terkait dengan nama program itu. Saya termasuk yang memberikan usul agar istilahnya itu diubah,” ungkap Habiburokhman saat ditemui wartawan Detik, Jumat (24/5).

Lebih lanjut dikatakan oleh Habiburokhman, pada sejumlah wilayah di Indonesia, ada siswa Taman Kanak-Kanak (TK) ataupun Sekolah Dasar (SD) yang waktu kepulangannya sebelum waktunya jam makan siang. Oleh sebab itu, apabila siswa TK dan SD yang masuk pagi hari, kemudian harus menunggu sampai jam makan siang untuk mendapat Makan Siang Gratis, waktunya terlalu lama.

“Jadi kalau diubah namanya, itu bisa lebih fleksibel. Tidak harus menunggu jam makan siang, yakni jam 12 atau 13. Bisa diberikan lebih pagi juga. Di sejumlah wilayah anak TK dan SD itu sudah pulang sebelum jam 11.30. Termasuk juga waktu Ramadan, mungkin nanti makanannya bisa dibawa pulang buat buka puasa,” lanjutnya.

Dengan demikian, pengubahan nama dari Makan Siang Gratis menjadi Makan Bergizi Gratis itu dinilai sudah sangat tepat. Yang tidak bisa diubah adalah keharusan untuk memberikan makanan yang bergizi.

Anggaran Cukup

Dalam wawancara bersama TV One News itu, Prabowo Subianto juga menjelaskan jika anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis bisa dipastikan bakal cukup.

“Sudah kita hitung juga kemampuan kita sebagai negara. Sudah dihitung jika kita ini mampu,” tutur Prabowo.

Menurutnya, program Makan Bergizi Gratis bakal menentukan masa depan bangsa ke depannya. Sebab yang ditargetkan untuk menerima program itu adalah anak-anak. Saat ini, hampir 25% anak-anak di Indonesia dilaporkan mengalami masalah kurang gizi, di mana kondisi ini dalam pandangan Prabowo adalah masalah yang memprihatinkan.

Dia juga mengaku telah mempelajari jika banyak negara lain yang mengadakan program serupa. Prabowo lantas merujuk pada data yang dimiliki PBB bahwa saat ini ada sekitar 76 negara yang telah menjalankan program makan gratis di sekolahan. 

Sementara jumlah negara lain yang masih dalam tahap persiapan ada sekitar 6 negara. Dengan demikian, jika Indonesia menjalankan program ini mulai bulan Oktober tahun ini, maka akan menjadi negara ketujuh di luar 76 negara yang sudah menjalankan.

Pilot project program Makan Bergizi Gratis juga telah dijalankan di sejumlah daerah, dalam bentuk memberikan makanan bergizi dan juga susu gratis. Prabowo mengklaim jika dalam pengujian program, ada dampak positif yang diterima oleh anak-anak.

“Hasilnya dari pilot project yang sudah jalan itu sangat meyakinkan ya. Tadinya banyak anak yang malas sekolah, kini jadi meningkat. Fokus terhadap perhatian ke pelajaran juga meningkat. Sikap serta pandangan ke lingkungan sekitar pun membaik. Yang paling utama tentu saja pertumbuhan badan mereka kembali normal. Jadi saya rasa ini program yang sangat strategis,” pungkas Prabowo.