Jembatan Baltimore Runtuh Ditabrak Kapal Kargo Singapura
Setidaknya enam orang dinyatakan hilang dan dinyatakan meninggal dunia saat jembatan Baltimore runtuh usai ditabrak oleh kapal kargo berukuran besar, Selasa (26/3). Pelabuhan yang selama ini memiliki lalu lintas paling sibuk di pesisir timur Amerika Serikat (AS) pun harus ditutup.
Penjaga pantai AS beserta Kepolisian dari Negara Bagian Maryland yang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan, terpaksa harus menunda operasi hingga 18 jam lamanya. Ini dikarenakan tim penyelamat mengalami kondisi berbahaya lantaran perairan yang gelap serta dipenuhi dengan puing-puing Jembatan Baltimore yang runtuh.
Laksamana Muda Shannon Gilreath dari Otoritas Penjaga Pantai AS menyatakan bahwa keenam orang yang hilang itu kemungkinannya sangat kecil sekali untuk ditemukan dalam keadaan hidup. Pasalnya, suhu air di lokasi kejadian sangat dingin, belum lagi lamanya proses pencarian sejak peristiwa itu terjadi.
Operasi penyelamatan rencananya bakal dilanjutkan saat matahari telah terbit pada hari Rabu (27/4) waktu setempat, guna mencari jenazah yang masih belum ditemukan.
Peristiwa itu sendiri terjadi saat sebuah kapal bermuatan kontainer dengan seri lambung Dali berbendera Singapura, berangkat dari Pelabuhan Baltimore dengan rute tujuan ke Sri Lanka. Dari video yang beredar, kapal tersebut terlihat mengalami masalah teknis karena beberapa kali mengalami mati mesin sebelum akhirnya menabrak tiang penyangga Jembatan Francis Scott Key, sekitar pukul 01.30 waktu setempat.
Bagian jembatan yang mempunyai rentang sekitar 2,57 kilometer itu langsung runtuh dan puing-puingnya jatuh ke dalam sungai yang berada di bawahnya, dengan suhu di bawah titik beku. Termasuk juga sejumlah kendaraan dengan orang-orang di atas jembatan ikut tercebur ke sungai.
Dua orang yang jatuh ke sungai sempat diselamatkan oleh petugas, di mana salah satunya dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan lebih lanjut. Dua orang tersebut merupakan bagian dari enam orang pekerja yang saat itu tengah bekerja menutup lubang yang ada di permukaan jalan di jembatan.
Bakal Dibangun Lagi
Presiden AS Joe Biden berjanji bakal kembali membangun Jembatan Baltimore yang runtuh tersebut. Pemerintah bakal mendanai seluruh biaya pembangunan jembatan, setelah meminta persetujuan dari kongres terlebih dahulu.
Menurut Biden, peristiwa Jembatan Baltimore runtuh itu merupakan peristiwa yang mengerikan. Dari penyelidikan yang dilakukan hingga berita ini diturunkan, tidak ada indikasi lain yang menunjukkan adanya penyebab selain ditabrak oleh kapal kargo, termasuk kemungkinan adanya kesengajaan.
Pagi hari setelah insiden terjadi, Biden langsung mengadakan rapat darurat bersama dengan jajaran pemerintah terkait guna membahas peristiwa tersebut. Biden pun mengarahkan timnya agar bisa memastikan seluruh sumber daya pemerintah bisa tersedia demi membantu upaya penyelamatan yang tengah dilakukan, serta mengatasi dampak yang terjadi dari kecelakaan.
Profil Kapal Kargo Dali
Dalam peristiwa runtuhnya jembatan Baltimore itu, sorotan publik dunia mengarah pada kapal kargo Dali yang berbendera Singapura. Informasinya, kapal tersebut rupanya merupakan kapal yang tahun pembuatannya terhitung masih baru, yakni dibuat pada tahun 2015.
Produsennya adalah Hyundai Korea, dengan panjang mencapai 300 meter, lebar 48 meter, tinggi 24,8 meter dan berat kotor sebesar 95 ribu ton. Dengan ukurannya tersebut, Dali termasuk dalam kapal kargo berukuran sedang.
Merujuk pada manifest kapal, Dali dijadwalkan berangkat dari pelabuhan Baltimore pada hari Selasa (26/3) pukul 01.00 waktu setempat, dengan tujuan Colombo, Sri Lanka yang memakan waktu perjalanan sekitar satu bulan.
Pemilik kapal itu diketahui Grace Ocean Pte., Ltd, sebuah perusahaan yang bermarkas di Singapura. Pemiliknya adalah grup asal Hong Kong, dan tengah mengangkut peti kemas atas nama perusahaan Maersk.
Apa Reaksi Kamu?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow