ads
Yahya Sinwar, Target Utama Israel Sejak Bertahun-Tahun Lalu

Yahya Sinwar, Target Utama Israel Sejak Bertahun-Tahun Lalu

Smallest Font
Largest Font
Table of Contents

Beritadata - Dengan kepemimpinan senior Hamas yang hancur akibat serangkaian pembunuhan yang diduga dilakukan oleh Israel, Yahya Sinwar, salah satu arsitek utama serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, kini tampaknya menjadi pemimpin de facto dari Hamas tersebut, bunyi laporan dari ABC News.

Pemimpin Hamas di Gaza yang berusia 61 tahun ini juga menjadi salah satu target utama yang dicari oleh Israel, yang telah menetapkan hadiah sebesar $400.000 untuk kepalanya setelah serangan mendadak pada 7 Oktober terhadap Israel yang menewaskan lebih dari 1.200 orang dan mengakibatkan 240 orang disandera.

"Orang yang benar-benar ingin ditangkap oleh Israel dan kemungkinan besar pada akhirnya akan berhasil adalah Sinwar. Saat ini dia mungkin berada di sebuah terowongan di suatu tempat di Gaza, terus menghimpun kekuatan dan menyiapkan taktik serangan operasinya di lokasi yang rahasia itu,” ungkap Stephen Ganyard, pensiunan militer dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS).

Pejabat Israel mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka telah membunuh Mohammed Deif, komandan sayap militer Hamas, dalam "serangan presisi yang ditargetkan" pada 13 Juli di kota Khan Younis di Gaza selatan. Deif dan Sinwar diduga menjadi dalang serangan pada 7 Oktober terhadap Israel.

"Dalam dunia di mana Anda bisa menjadi apa saja, Mohammed Deif memilih untuk menjadi dalang terorisme," kata Pasukan Pertahanan Israel dalam sebuah postingan di media sosial X pada hari Kamis (8/8), mengonfirmasi bahwa dia telah "dieliminasi."

Berita tentang kematian Deif datang sehari setelah pejabat Iran mengonfirmasi bahwa pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan bom di sebuah Guest House di Teheran, tempat ia menginap saat menghadiri pelantikan presiden terpilih Iran, Masoud Pezeshkian. Meskipun Israel belum mengklaim tanggung jawab atas kematian Haniyeh, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyerukan "balas dendam" terhadap Israel.

Pejabat IDF juga mengumumkan bahwa mereka telah membunuh komandan militer top Hezbollah, Fuad Shukr, dalam serangan rudal presisi pada hari Selasa (6/8) di Beirut, mengklaim bahwa dia telah mengatur serangan drone dan roket di Israel utara, termasuk serangan di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja yang sedang bermain sepak bola.

Pembunuhan terhadap para pemimpin senior Hamas tampaknya membuat Sinwar memegang kendali di Hamas, kata Ganyard, pada saat negosiasi yang melibatkan Gedung Putih sedang berlangsung untuk gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera Israel yang tersisa.

Siapakah Yahya Sinwar?

Yahya Sinwar tidak terdengar kabarnya sejak 7 Oktober, ketika Hamas dan kelompok-kelompok afiliasinya meluncurkan serangan mendadak di Israel.

Sinwar membantu mendirikan Hamas pada akhir 1980-an. Pada tahun 1989, sebuah pengadilan Israel menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup empat kali lipat atas perannya dalam membunuh orang Palestina yang diduga menjadi informan dan merencanakan pembunuhan terhadap dua tentara Israel. Dia menghabiskan 22 tahun di penjara dan merupakan salah satu dari lebih dari 1.000 tahanan Palestina yang dibebaskan pada tahun 2011 sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan tentara Israel Gilad Shalit, yang disandera oleh Hamas selama lima tahun.

Saat menjalani hukuman penjara, jabatannya kala itu adalah Kepala Unit Keamanan Internal Hamas yang tersohor, Al-Majd. Sumber-sumber Israel dan Palestina mengatakan kepada ABC News bahwa tugasnya adalah menyelidiki anggota Hamas yang mungkin bekerja sama dengan Israel.

Pada tahun 2017, enam tahun setelah dibebaskan dari penjara Israel, Sinwar terpilih sebagai pemimpin tertinggi Hamas di Jalur Gaza. Ideologi Sinwar dan kebenciannya yang mendalam terhadap Israel yang memotivasinya untuk menyerang negara tersebut pada 7 Oktober.

Setelah serangan terhadap Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada 6 Desember bahwa "hanya masalah waktu" sebelum Sinwar ditemukan. Para pemimpin militer Israel menggambarkannya sebagai "Dead Man Walking."

Tim Editor
Daisy Floren

Apa Reaksi Kamu?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow
ads

Paling Banyak Dilihat

ads
ads