Helikopter Black Hawk Tabrakan Dengan Pesawat Komersial di AS
Berita Data - Telah terjadi insiden tragis berupa kecelakaan antara pesawat American Airlines dan helikopter Black Hawk yang dimiliki oleh Angkatan Darat Amerika Serikat. Kecelakaan ini berlangsung pada hari Rabu (29/1), di Sungai Potomac, Washington DC, Amerika Serikat.
Menurut laporan dari BBC, pesawat American Airlines tersebut mengangkut 64 orang, yang terdiri dari 60 penumpang dan 4 anggota kru. Sementara itu, helikopter Black Hawk membawa 3 personel militer Amerika.
Seperti yang dilaporkan oleh AP News, tidak ada yang selamat dari insiden ini, dengan total 67 orang dinyatakan meninggal dunia. Kepala Pemadam Kebakaran Washington, John Donnelly, yang terlibat dalam penanganan kejadian ini, menyatakan, “Saat ini, kami sudah tidak yakin akan ada yang selamat.”
Hingga kini, Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat belum dapat memberikan penjelasan mengenai penyebab kecelakaan, karena mereka memerlukan waktu minimal 30 hari untuk menyusun laporan awal.
Dugaan awal menunjukkan bahwa kecelakaan ini mungkin disebabkan oleh masalah komunikasi antara menara kontrol udara dan awak helikopter. Diberitakan bahwa beberapa waktu sebelum insiden, pengawas menara kontrol mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan pilot helikopter. Kecelakaan ini juga menimbulkan dampak emosional yang mendalam, terutama karena adanya korban dari komunitas figure skating Rusia.
Dari informasi yang diperoleh NBC, beberapa identitas korban telah terungkap. Di antara mereka adalah atlet seluncur indah asal Rusia yang sedang berlatih di Amerika Serikat, yaitu Evgenia Shiskova dan Vadim Naumov, yang merupakan mantan juara dunia di Kejuaraan Seluncur Indah Dunia 1994.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengkonfirmasi pada Kamis pagi waktu setempat bahwa pasangan tersebut berada di dalam pesawat, dan Klub Skating Boston, tempat mereka berlatih, telah mengkonfirmasi bahwa Shishkova dan Naumov telah meninggal dunia, seperti yang dilaporkan oleh AP News.
Sementara itu, penyelidikan masih berlangsung, dan pihak berwenang diharapkan dapat memberikan laporan yang lebih komprehensif mengenai penyebab kecelakaan ini dalam beberapa bulan ke depan.
Kotak Hitam Ditemukan
Kotak hitam dari helikopter militer yang terlibat dalam tabrakan dengan pesawat komersial di Amerika Serikat telah ditemukan. Kotak hitam tersebut segera dibawa ke Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS untuk dianalisis.
Semua informasi terkait helikopter tersimpan dalam kotak hitam ini. Dilaporkan bahwa kotak hitam yang diamankan dalam kondisi baik dan tidak mengalami kerusakan. Namun, para penyelidik belum melakukan pembukaan dan pengunduhan data dari kotak hitam helikopter tersebut.
Di sisi lain, perekam data penerbangan dari pesawat komersial juga telah ditemukan dan berhasil dibuka pada hari Jumat (31/1), waktu setempat. Sayangnya, air telah masuk ke dalam perekam suara kokpit, yang dapat menyulitkan penyelidik dalam mengakses data yang diperlukan.
Media Rusia Menyoroti 'Keanehan'
Media pemerintah Rusia, TASS, melaporkan bahwa Bandara Nasional Ronald Reagan Washington tidak memiliki jumlah staf yang memadai saat insiden tabrakan antara dua pesawat terjadi. TASS mengutip informasi dari The New York Times (NYT) berdasarkan temuan awal dari Badan Penerbangan Federal (FAA) AS.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa penempatan staf di menara bandara "tidak sesuai dengan waktu dan volume lalu lintas yang terjadi saat itu." Sebagai contoh, petugas pengatur lalu lintas yang bertanggung jawab atas helikopter di sekitar bandara pada malam Rabu juga memberikan instruksi kepada pesawat yang sedang mendarat dan lepas landas dari landasan pacu.
"Pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh dua petugas pengatur lalu lintas, bukan hanya satu," ungkap laporan tersebut.
Seperti banyak fasilitas pengatur lalu lintas udara lainnya di negara tersebut, menara di bandara Reagan telah mengalami kekurangan staf selama bertahun-tahun, menurut NYT.
"Menara tersebut hampir sepertiga di bawah jumlah staf yang seharusnya, dengan 19 pengawas bersertifikat penuh per September 2023. Target yang ditetapkan oleh FAA dan serikat pengawas adalah 30," tambah laporan itu.
Kekurangan staf ini telah memaksa banyak pengatur lalu lintas untuk bekerja hingga enam hari dalam seminggu dan selama 10 jam setiap harinya, seperti yang dilaporkan oleh surat kabar tersebut.
Apa Reaksi Kamu?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow