3 Fenomena Cuaca Ekstrem yang Terjadi di Sumedang, Sidoarjo, dan Tulungagung

Beritadata, Sidoarjo - Indonesia belakangan ini menjadi saksi beberapa fenomena cuaca ekstrem yang menyentak sejumlah wilayah. Selain banjir dan hujan deras yang kerap melanda, tiga peristiwa alam luar biasa menciptakan kehebohan di masyarakat, menunjukkan betapa dinamisnya cuaca di negeri ini.

Fenomena cuaca yang ekstrem tersebut terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Ada banyak kejadian yang mungkin langka untuk beberapa orang terkait dengan munculnya kondisi cuaca yang ekstrem tersebut. Berikut ini beberapa wilayah Indonesia yang muncul fenomena cuaca langka.

1. Hujan Es Terjadi di Sidoarjo

Sidoarjo, sebuah kota di Jawa Timur, menjadi pusat perhatian saat hujan deras yang disertai angin pada senja hari Senin tiba-tiba berubah menjadi hujan es berbentuk kerikil. Kejadian langka ini tercatat sekitar pukul 15.00, memunculkan kekhawatiran di kalangan warga setempat.

Berbeda dari hujan biasa, hujan es ini melanda beberapa lokasi seperti Pagerwojo, Perum Pondok Jati, Taman Pinang Indah, dan Jalan Gajah Magersari. BMKG Kelas I Juanda menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan oleh adanya awan konvektif dengan ketinggian yang signifikan dan suhu yang sangat rendah di puncak awan.

Meskipun cukup mengejutkan, kejadian ini mereda sekitar pukul 16.00, memberikan napas lega bagi warga setempat. Selepas kejadian, ada banyak jalan yang banjir dan tentunya rumah maupun fasilitas umum lainnya mengalami kondisi kerusakan. Salah satu Mal di Sidoarjo juga mengalami kondisi kerusakan pada beberapa kacanya.

2. Tornado yang Terjadi di Jawa Barat

Sementara itu, wilayah Bandung-Sumedang baru-baru ini menjadi saksi kehadiran angin kencang yang tidak hanya merusak bangunan, tetapi bahkan membalikkan truk. Fenomena ini menjadi sorotan karena diduga sebagai tornado pertama yang tercatat di Indonesia.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mencatat bahwa dokumentasi foto dan video dari masyarakat serta media sangat membantu peneliti dalam mendokumentasikan kejadian ekstrem ini. Dengan adanya dokumentasi tersebut maka kebutuhan untuk mempelajari cuaca yang terjadi tersebut lebih mudah.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat, tercatat dua kejadian angin puting beliung di Sumedang-Bandung, menegaskan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami fenomena cuaca langka ini.

3. Angin Kencang Merusak di Tulungagung

Tidak ketinggalan, Kabupaten Tulungagung dikejutkan oleh bencana cuaca ekstrem pada Sabtu lalu. Angin kencang dan puting beliung melanda Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, merusak puluhan rumah warga.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung mencatat setidaknya 21 rumah terdampak parah. Pukul 21.00 WIB, angin puting beliung melanda, merusak atap dari berbagai jenis material seperti genteng, asbes, dan galvalum.

Proses tindak lanjut dari bencana ini masih berlangsung, dengan BPBD melakukan asesmen lebih lanjut untuk menentukan bantuan yang diperlukan. Tantangan muncul karena anggaran bantuan bencana sudah terkuras akibat peristiwa serupa pada awal bulan Februari 2024.

Berbagai fenomena cuaca ekstrem ini menciptakan pemahaman baru tentang dinamika alam di Indonesia. Kejadian-kejadian ini menjadi cambuk bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk meningkatkan kewaspadaan, penelitian, dan penanganan bencana cuaca ekstrem guna melindungi masyarakat dari dampak yang merugikan.

Seiring dengan itu, keterlibatan aktif dari masyarakat dalam mendokumentasikan peristiwa-peristiwa cuaca langka juga menjadi kunci dalam upaya pemahaman dan mitigasi risiko di masa mendatang. Fenomena cuaca ektrem di prediksi masih akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia sehingga setiap warga diminta untuk waspada akan terjadinya hal tersebut.